masochim.com : “Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa harus kehilangan semangat.” by : Winston Churchill. - Gas.., Ayo semangat Bro!!

work from home hari ke 2 kelas 10 pd.2

work from home 10 pd.2 hari ke 2



 Materi tugas : 


Sumber Materi

Pertemuanke 1
Langkah-Langkah
Kegiatan
1.  Konseli menyimakinformasi videoInformasi COVID-19   (Klik link di atas)
2.  Konseli diskusi antar teman sebaydan konselodengan menanggapi informasitersebut
3.  Konseli membuat rangkumainformasi sckreatif & menarik


Hasil :

Nama : Bagas Dwi A
Kelas : 10 PD 2
No.Abs : 07
 Corona Virus
Berawal dari Wuhan,China, virus corona atau SARS-COV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 secara global saat ini telah menyebar sekitar 170 negara di dunia termasuk Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan setiap negara sedang berusaha melakukan segala upaya agar dapat melawan pandemi virus yang telah menyebabkan ribuan orang meninggal dunia.
Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG, Diah Saminarsih, menyebutkan bahwa sejak pertama virus ini menyebar, banyak pelajaran yang bisa diambil dan dipilah oleh Indonesia.
Namun, hal yang paling penting dan ditegaskan oleh WHO adalah untuk melakukan berbagai cara dengan tujuan utama untuk menyelamatkan nyawa manusia.Clear message (pesan yang jelas) dari WHO adalah menyelamatkan nyawa orang. Jadi priority (prioritas) pertama adalah saving lives.Menyelamatkan nyawa orang yang dimaksudkan adalah menyelamatkan populasi dari mortalitas ataupun dari kesakitan yang lebih berat daripada sebelumnya


Nama   :M.Hendry.A.M
Kelas    :XPD2
NoAbsn:24

Pandemi koronavirus 2019–2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 (bahasa Inggris: coronavirus disease 2019, disingkat COVID-19) di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.[1] Wabah COVID-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember 2019, dan ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020.[2] Hingga 28 Maret, lebih dari 620.000 kasus COVID-19 telah dilaporkan di lebih dari 190 negara dan teritori, mengakibatkan lebih dari 28.800 kematian dan 137.000 kesembuhan.


Nama:Ardi Rahmawan
Kelas:Xpd2
No.abs:6

Virus corona atau coronavirus (CoV) merupakan keluarga virus yang menaungi virus SARS-CoV-2 yang terjadi saat ini, SARS-CoV pada 2002, dan MERS-CoV pada 2012.
Kata corona sendiri diambil dari bahasa Latin yang berarti mahkota.
Nama ini diberikan karena bentuk virus corona menyerupai mahkota.
Sedangkan penyakit yang disebabkan terinfeksi SARS-CoV-2 disebut Covid-19, yang merupakan akronim dari coronavirus disease 19.Sebuah studi baru juga menunjukkan, corona virus SARS-CoV-2 bertahan tidak lebih dari satu hari di atas kertas karton dan sekitar dua hingga tiga hari pada baja dan plastik.
Selain itu, virus-virus ini juga membutuhkan inang untuk hidup. Meski begitu, masih banyak informasi yang belum jelas mengenai virus corona.


Nama = sahrul kamaludin
Kelas  = 10 PD 2
Noabs= 33

           Apa itu Covid-19?

Covid-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus SARS-CoV-2, pertama kali diidentifikasi di kota Wuhan, di provinsi Hubei Cina pada Desember 2019.
Covid-19 telah menyebar ke berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia terus bertambah.
Covid-19 sebelumnya dikenal sebagai Novel 201 Novel Coronavirus (2019-nCoV) penyakit pernapasan, sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan nama resmi sebagai Covid-19 pada bulan Februari 2020.
 Menyebabkan infeksi saluran pernapasan
Virus SARS-CoV-2 milik keluarga virus yang disebut coronavirus, yang juga termasuk virus yang menyebabkan flu biasa, dan virus yang menyebabkan infeksi yang lebih serius seperti sindrom pernapasan akut (SARS), yang disebabkan oleh SARS -CoV pada tahun 2002, dan sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS), yang disebabkan oleh MERS-CoV pada tahun 2012.
Seperti coronavirus lainnya, virus SARS-CoV-2 terutama menyebabkan infeksi saluran pernapasan, dan keparahan Covid-19. penyakit dapat berkisar dari ringan hingga fatal.
Penyakit serius akibat infeksi disebabkan oleh timbulnya pneumonia dan sindrom gangguan pernapasan akut (SARS).

Gejala yang timbul

Gejala COVID-19 yang paling umum adalah batuk kering, demam, dan sesak napas. Diperkirakan bahwa gejala dapat muncul antara 2-14 hari setelah paparan walaupun ada kasus terisolasi yang menunjukkan ini mungkin lebih lama.
Jika mengalami gejala, kita harus tinggal di rumah untuk mencegah penyebaran penyakit ke masyarakat. Mengenakan masker wajah akan membantu mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.
Menurut penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine (10 Maret 2020), periode inkubasi rata-rata diperkirakan 5 hari, dan hampir semua ( 98%) pasien yang telah terinfeksi akan mengalami gejala dalam 12 hari.

Cara penularan/transmisi

Virus SARS-CoV-2 diperkirakan menyebar dari orang ke orang melalui:
 - transmisi tetesan (tetesan pernapasan besar orang yang bersin, batuk atau tetesan)
- transmisi aerosol (ketika seseorang batuk atau bersin di dalam ruangan)
- transmisi kontak (menyentuh permukaan yang terkontaminasi kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata
- transmisi langsung (ciuman, berjabat tangan, dll.)

Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghindari paparan virus.  Cuci tangan secara teratur dan menyeluruh dengan sabun dan air (busa selama 20 detik) atau gunakan pembersih tangan berbasis alkohol (setidaknya 60%).
Tindakan lain yang membantu mencegah penyebaran Covid-19: hindari kontak dengan orang lain yang sakit hindari menyentuh mulut, hidung, mata atau wajah ; tutup batuk dan bersin (dengan tisu  atau ke siku )
Bersihkan permukaan dengan disinfektan (larutan pembersih berbasis alkohol atau pemutih paling cocok untuk coronavirus)
Untuk diketahui, masker wajah tidak akan melindungi kita dari Covid-19, tetapi akan membantu mencegah penyebaran penyakit ke orang lain.
Lakukan jarak sosial, kurang lebih 1-2 meter antar orang per orang saat berada di kerumunan.


Nama =Muhammad Ardi 
Kelas  =X pd 2
No abs=18

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:

Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
Batuk
Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.
Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social distancing).
Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.


Nama:M.Khoirul Anwar
Kelas :X produksi2
No      :25


Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala Virus Corona
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:

Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
Batuk
Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.


Nama :Rendy Diyan Pratama 
No. Abs :31
Kelas.    :10 PD 2



Corona virus

Pada desember 2019 dikota wuhan China ditemukan jenis virus baru yaitu corona virus WHO menyatakan darurat kesehatan global karena virus corona telah menewaskan lebih dari 2000 org diseluruh dunia hingga saat ini 85000 kasus infeksi telah dilaporkan secara global,
Tiga negara yang memiliki angka kematian tertingi adalah amerika serikat lebih dari 230 ribu kasus, Italia lebih dari 115 ribu kasus, spanyol lebih dari 110 ribu kasus

 Gejala² covid-19 adl demam, lelah, sesak nafas, batuk, hidung tersumbat dan berlendir, tenggorokan nyeri diare.

Hal-Hal yg dapat dilakuan agar terhindar virus corona dengan menjaga kebersihan, mencuci tangan setelah beraktifitas, menghindari kerumunan atau tempat yang ramai pengunjung, tidak bepergian kedaerah yang positif virus corona


Nama:Bagus Tri Saputro
Kelas :10 PD 2
No.abs:09

*Rangkuman Virus Corona Dalam Sepekan.
             #CORONA_VIRUS#
Satu Juta Warga Dunia Sudah Tertular Oleh virus Corona Lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia telah tertular virus corona kasus COVID-19, dengan jumlah kematian terbanyak ada di Italia dan spanyol.
Beberapa negara terkena virus Corona antara lain:

1. Amerika Serikat

Lebih dari 92.000 warga di negara bagian New York telah tertular virus corona.
Reuters: Lucas Jackson
Walikota New York, Bill De Blasio telah meminta warganya untuk menggunakan penutup wajah, ketika mereka pergi ke luar atau saat berada dekat orang lain.
Ia mengutip sebuah penelitian yang mengatakan orang tanpa gejala dapat menyebarkan virus tanpa menyadarinya.
Karenanya, Bill mengatakan penutup wajah bisa berupa syal, bandana, atau apa pun buatan sendiri, tetapi bukan masker dokter, yang saat ini dibutuhkan para pekerja medis.
Presiden AS, Donald Trump menanggapinya dengan mengatakan setiap orang bisa mengambil keputusannya sendiri.
Sementara itu, Gubernur negara bagian New York Andrew Cuomo memperingatkan jika mereka akan kehabisan ventilator, atau alat bantu pernafasan, enam hari lagi.
Jumlah kematian akibat COVID-19 di New York telah melonjak menjadi lebih dari 2.300, jumlah yang tetular mencapai lebih dari 92 ribu orang, dan diperkirakan akan mencapai puncaknya akhir April.

2. Uni Eropa

Italia mengaku kecewa karena kurangnya bantuan dari negara-negara tetangganya yang tergabung Uni Eropa.
Alessandra Tarantino
Ketua Komisi Eropa telah meminta maaf kepada Italia karena kurangnya solidaritas dari negara-negara Eropa dalam menanggulangi krisis virus korona.
Tapi ia berjanji untuk memberikan bantuan lebih besar kepada Italia untuk menghadapi dampak ekonomi akibat pandemi virus corona.
Ada kekecewaan dari Italia terhadap tanggapan dari perkumpulan negara-negara Uni Eropa. Dimulai dengan kegagalan mengirim bantuan medis, sampai negara-negara Eropa utara yang menolak membantu biaya pemulihan.
Italia telah mencatat 13.915 kematian akibat virus korona hanya dalam waktu enam minggu, angka yang paling tertinggi dibandingkan negara lainnya di dunia.
Dalam sebuah surat yang diterbitkan di harian Italia, 'La Repubblica', Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan banyak negara-negara Uni Eropa yang saat ini fokus pada masalah negara mereka sendiri.
Inti pertikaian terjadi setelah permintaan Italia dan delapan negara lain untuk mengeluarkan "surat obligasi pemulihan" atas nama semua negara Uni Eropa.
Surat obligasi ini ditujukan untuk membantu pendanaan pemulihan ekonomi, yang diperkirakan akan mengalami resesi.
Para pemimpin konservatif di negara-negara kaya, seperti Jerman, Belanda dan Austria sejauh ini mundur dari gagasan penerbitan obligasi dengan negara-negara yang sudah banyak utang, seperti Italia.

3. Irak

Negara-negara sekitar Iran, termasuk Irak telah menutup perbatasannya, karena khawatir penyebaran virus corona dari Iran.Ebrahim Noroozi
Jumlah kasus virus corona yang dilaporkan secara resmi di Irak sudah mencapai lebih dari 700, meski menurut sumber informasi, angka sebenarnya mencapai ribuan.
Hal ini diakui oleh tiga dokter yang terlibat dalam melakukan tes virus corona, seorang pejabat kementerian kesehatan dan seorang politisi senior. Mereka mau berbicara kepada kepada kantor berita Reuters dengan syarat identitasnya tidak disebutkan.
Tiga dokter, yang membantu proses tes virus corona di Baghdad mengatakan setelah berdiskusi dengan sesama petugas medis yang melihat hasil harian, diperkirakan sebenaranya ada sekitar 3.000 hingga 9.000 kasus corona di Irak, meskipun masing-masing memberikan perkiraan yang berbeda.
Pejabat kementerian kesehatan, yang juga bekerja dalam pengambilan tes COVID-19, mengatakan dari Baghdad timur saja ada lebih dari 2.000 kasus yang dikonfirmasi, belum termasuk dari daerah atau provinsi lain.
Sementara politisi senior di Irak, yang pernah menghadiri pertemuan dengan kementerian kesehatan, mengatakan ada ribuan kasus yang telah dikonfirmasi.
Kasus COVID-19 di Iran, negara tetangga Irak, memiliki jumlah paling tinggi di kawasan Timur Tengah saat ini, sehingga membuat Irak menutup perbatasan dengan Iran sejak bulan Februari.

3. Filipina

Rabu kemarin, Filipina telah mencatat 227 kasus virus corona baru dan delapan kasus kematian.Aaron Favila
Presiden Rodrigo Duterte mengeluarkan perintah kepada polisi dan militer untuk menembak mati siapa pun "yang menciptakan masalah" di Pulau Luzon yang ditutup selama sebulan.
Pulau Luzon adalah pulau terbesar dan terpadat di Filipina dan penutupan dilakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona.
"Jika ada masalah muncul, orang-orang mulai berkelahi dan nyawa anda dipertaruhkan, tembak saja mereka sampai mati," katanya dalam pidato nasional yang disiarkan di televisi.


Nama : Luthfi Khoirun Nafis
Kelas. : 10 PD 2
No.absen : 14


Apa itu virus Corona? Bentuk virus yang masih bersaudara dengan penyebab SARS dan MERS ini persis mahkota. Bentuk mahkota ditandai protein S berupa sepatu yang tersebar di sekeliling permukaan virus.

Virus Corona memiliki satu rantai RNA sehingga kerap disebut virus RNA. Virus jenis ini bermutasi lebih cepat dibanding DNA hingga satu juta kali.

Virus Corona Paramyxovirus sempat muncul dalam mesin pencarian Google. Keduanya adalah virus yang berbeda meski sama-sama bisa menginfeksi manusia dari hewan. Penyakit yang disebabkan Paramyxovirus adalah Respiratory Syncytial Virus (RSV), Newcastle disease, dan parainfluenza.


kasus infeksi virus Corona yang dilaporkan ada yang menunjukkan gejala dan tidak. Untuk kasus Coronavirus yang dilaporkan gejalanya adalah:

a. Demam

b. Batuk

c. Napas pendek


Gejala Virus Corona mungkin sudah terlihat mulai 2-14 hari. Perkiraan ini dibuat berdasarkan masa inkubasi virus Corona dalam kasus MERS. Namun berbeda dalam kasus MERS, infeksi 2019-nCoV bisa menyebar dari pasien yang tidak menunjukkan gejala namun sempat berkomunikasi dekat dengan orang lain.

Usaha pencegahan Virus Corona makin penting karena hingga kini belum ditemukan vaksinnya. Pencegahan menghadapi virus Corona harus dilakukan setiap hari dari segala lapisan usia. Berikut ini usaha pencegahan virus Corona :

a. Cuci tangan dengan air dan sabun minimal 20 detik, atau pencuci tangan yang minimal mengandung 60 persen alkohol

b. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak dicuci

c. Hindari kontak dekat dengan orang yang sakit

d. Tinggal di rumah jika sedang sakit


Nama   :BUDI HARYANTO
No.Abs :11(SEBELAS)
Kelas    : 10 PRODUKSI 2

Hingga kini, belum ditemukan vaksin yang dapat mengatasinya. Saat para peneliti melakukan rangkaian uji tes vaksin yang dapat digunakan sebagai   penawar virus, maka kita harus waspada dan menerapkan gaya hidup sehat agar terhindar dari virus corona.

Pembatasan aktivitas di luar rumah dan menghindari kerumunan adalah hal yang harus dilakukan. Bahkan pemerintah Indonesia juga menegaskan untuk lakukan social distancing disertai proses belajar, bekerja, dan beribadah di rumah. Hal ini sangat penting dilakukan agar tidak semakin banyak orang yang terpapar virus Corona.

Selain itu, ada sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terinfeksi virus corona. Penasaran apa saja? Simak selengkapnya berikut ini.

Sebagian cara agara tidak menular
1. Rajin Mencuci Tangan

Walau terdengar umum, namun mencuci tangan adalah pangkal kebersihan itu sebagian dr imam ,dan kesehatan. Tangan adalah sumber kuman dan bakteri yang dapat menyebabkan beragam penyakit. Cuci tangan minimal 20 detik dengan menggunakan sabun, dan air mengalir.

Langkah ini efektif membunuh kuman dan bakteri, termasuk virus corona. Cuci tangan menjadi salah satu cara mencegah penyebaran virus corona yang sangat diremondasikan, termasuk oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

2. Menggunkan masker
Meskipun virus corona tidak menular lewat udara, upayakan untuk menggunakan masker agar tetap terlindungi dari virus. Jika kondisi Anda sehat, maka masker kain sudah cukup aman untuk dipakai.

Tapi jika kamu dalam kondisi kesehatan yang kurang baik, maka upayakan untuk menggunakan masker medis yang memiliki ketebalan 3 lapis, alias 3 ply.


3. Hindari Bersentuhan
Berpelukan, dan berjabat tangan, adalah hal yang harus dihindari. Dengan menghindari kontak kulit maka tak ada kemungkinan perpindahan virus dan kuman yang terjadi.


4. Hindarai kerumunan / jaga jarak
Virus corona bisa menyerang tubuh lewat area segitiga wajah seperti mulut, mata, dan hidung. Jadi, hindari untuk menyentuhnya agar tidak ada kemungkinan masuknya virus corona ke tubuh.




5. Etika Bersin dan Batuk
Virus corona bisa menular lewat droplet. Jadi saat bersin dan batuk, tutup dengan tisu atau lipatan tangan agar virus tidak menyebar ke orang lain. Jangan lupa untuk segera mencuci tangan .
 Di dalam waktu darurat ini kita semua trs menjgaa kesehatan .dan utamakan sholat 5 waktu
C=CUCI TANGAN / WUNDHU TRS SHOLAT
O=OLAH RAGA
V=VITAMIN
I=IKTIAR
D=D'OA

19=SUBUH      = 2
     =ZUHUR     = 4
    =ASHAR      =4
     =MAGGRIB=3
    =INS'YAK    =4
     =SUBUH     =2
                        =19

INSAK ALLAH .TUHAN AKAN MENJAGAA KITA DAN MENJAUHKAN  DR SEGALA PENYAKIT DAN DI JAUKAH DR VIRUS DAN SELALU DI BERI KESEHATAN 🤲


Nama:M Noor Rahman
No.     :27
Kelas. :10PD2

VIRUS CORONA

Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.

Virus Corona - Alodokter

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.


Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala Virus Corona
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:

Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
Batuk
Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.

Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi virus Corona.

Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.

Alodokter juga memiliki fitur untuk membantu Anda memeriksa risiko tertular virus Corona dengan lebih mudah. Untuk menggunakan fitur tersebut, silakan klik gambar di bawah ini.

Cek Risiko Infeksi Virus Corona

Penyebab Virus Corona
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

Diagnosis Virus Corona
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.

Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:

Uji sampel darah
Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
Pengobatan Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:

Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk
Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh
Komplikasi Virus Corona
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius berikut ini:

Pneumonia
Infeksi sekunder pada organ lain
Gagal ginjal
Acute cardiac injury
Acute respiratory distress syndrome
Kematian
Pencegahan Virus Corona
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social distancing).
Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang dalam pemantauan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala gangguan pernapasan yang disertai demam atau memenuhi kriteria PDP (pasien dalam pengawasan).
Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
Apabila Anda ingin mendapatkan lebih banyak informasi tentang gejala, pencegahan, dan fakta tentang virus Corona, silakan download aplikasi Alodokter di Google Play atau App Store. Melalui aplikasi Alodokter, Anda juga bisa chat langsung dengan dokter dan membuat janji konsultasi dengan dokter di rumah sakit


Nama Sugeng Mulyono 

No 34 JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai studi dan penelitian mengenai virus corona jenis baru penyebab Covid-19 terus dilakukan.

Virus corona jenis baru, SARS-CoV2, merupakan bagian dari keluarga coronavirus. Banyak yang belum diketahui dari virus penyebab Covid-19.

Mengenai masa inkubasi, sejumlah penelitian menyatakan masa inkubasi virus corona adalah 2-14 hari.

Sementara, gejalanya, menurut beberapa penelitian, akan terlihat pada hari ke-5. Berita mengenai ini masih terus diikuti dan menjadi salah satu berita yang banyak dibaca di laman Tren sepanjang Kamis (2/4/2020) hingga Jumat (3/4/2020).

Berita apa lagi yang banyak dibaca? Simak beberapa di antaranya berikut ini:


1. Masa inkubasi virus corona
Masa inkubasi adalah waktu antara seseorang terpapar hingga dirinya menunjukkan gejala awal.


Biasanya, akhir masa inkubasi ditandai dengan timbulnya gejala seperti batuk dan demam.

Menurut sejumlah penelitian, masa inkubasi atau gejala terinfeksi virus corona rata-rata muncul pada hari ke-5 setelah terinfeksi.


Nama: Diyas aditya adi s
Absen: 12
       CORONA VIRUS
Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.

Virus Corona - Alodokter

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.


Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Gejala Virus Corona
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:

Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
Batuk
Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus Corona.

Kapan harus ke dokter
Segera ke dokter bila Anda mengalami gejala infeksi virus Corona (COVID-19) seperti yang disebutkan di atas, terutama jika gejala muncul 2 minggu setelah kembali dari daerah yang memiliki kasus COVID-19 atau berinteraksi dengan penderita infeksi virus Corona.

Bila Anda mungkin terpapar virus Corona namun tidak mengalami gejala apa pun, Anda tidak perlu memeriksakan diri ke rumah sakit, cukup tinggal di rumah selama 14 hari dan membatasi kontak dengan orang lain.

Alodokter juga memiliki fitur untuk membantu Anda memeriksa risiko tertular virus Corona dengan lebih mudah. Untuk menggunakan fitur tersebut, silakan klik gambar di bawah ini.

Cek Risiko Infeksi Virus Corona

Penyebab Virus Corona
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan
Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau orang yang daya tahan tubuhnya lemah.

Diagnosis Virus Corona
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.

Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:

Uji sampel darah
Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
Pengobatan Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:

Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk
Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh
Komplikasi Virus Corona
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi serius berikut ini:

Pneumonia
Infeksi sekunder pada organ lain
Gagal ginjal
Acute cardiac injury
Acute respiratory distress syndrome
Kematian
Pencegahan Virus Corona
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu:

Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social distancing).
Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan pola hidup sehat.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya.
Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah.
Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Untuk orang yang diduga terkena COVID-19 atau termasuk kategori ODP (orang dalam pemantauan), ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus Corona tidak menular ke orang lain, yaitu:

Jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan.
Periksakan diri ke dokter hanya bila Anda mengalami gejala gangguan pernapasan yang disertai demam atau memenuhi kriteria PDP (pasien dalam pengawasan).
Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain.
Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk Anda sampai Anda benar-benar sembuh.
Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sedang sakit.
Hindari berbagi penggunaan alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain.
Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain.
Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu segera buang tisu ke tempat sampah.
Apabila Anda ingin mendapatkan lebih banyak informasi tentang gejala, pencegahan, dan fakta tentang virus Corona


Nama: Alvin dimas f. 
Absen:04
          VIRUS CORONA
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.Gejala Virus Corona
Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu:

Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)
Batuk
Sesak napas
Menurut penelitian, gejala COVID-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu setelah terpapar virus CoronaPenyebab Virus Corona
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita COVID-19
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh benda yang terkena cipratan air liur penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19, misalnya bersentuhan atau berjabat tangan


Nama:M.ariyanto 
absen:19
       CORONA VIRUS
 Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia.

 Gejala Virus Corona

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
cara pencegahan

 Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk
. Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh


Nama: Nuril Anwar
Absen:29


Virus Corona
 
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui.

Virus Corona - Alodokter

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.


Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).


Nama:Bagus wahyu
absen:10
       CORONA VIRUS
 Virus Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19. virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia.

 Gejala Virus Corona

Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa berupa gejala flu, seperti demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. Setelah itu, gejala bisa memberat. Pasien bisa mengalam demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
cara pencegahan

 Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk
. Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
. Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh


Nama:Filqi Qutbi nuhya
Absen:15

Gejala awal virus corona COVID-19 yang dirasakan para pasien adalah demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih, dan lesu. Namun, sebagian pasien Covid-19 hanya mengalami gejala sakit ringan, dan bahkan sama sekali tidak mengalami gejala infeksi.

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS-CoV) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS-CoV).

Berdasarkan informasi di laman lembaga kesehatan AS, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), lansia dan mereka yang memiliki riwayat gangguan kesehatan seperti diabetes, asma, atau penyakit jantung, memiliki resiko lebih tinggi, saat terinfeksi virus corona


Nama: m.aslam rizani
Absen: 20
enyakit Coronavirus 2019 ( COVID-19 ) dalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan , ibu kota provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemi koronavirus 2019-20 yang sedang berlangsung. Gejala umum termasuk demam , batuk , dan sesak napas .Gejala lain mungkin termasuk nyeri otot , produksi dahak , diare , sakit tenggorokan , kehilangan bau , dan sakit perut. Sementara sebagian besar kasus mengakibatkan gejala ringan, beberapa berkembang menjadi pneumonia virus dan kegagalan multi-organ . Pada tanggal 4 April 2020, lebih dari 1.130.000 kasus telah dilaporkan di lebih dari dua ratus negara dantkan lebih dari 60.100 kematian.Lebih dari 233.000 orang telah pulih.


Nama : Bagas Setyadi 
No : 08

Diagnosis Virus Corona
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul.

Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut:

Uji sampel darah
Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-paru
Pengobatan Virus Corona

Infeksi virus Corona atau COVID-19 belum bisa diobati, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter untuk meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus, yaitu:

Merujuk penderita COVID-19 untuk menjalani perawatan dan karatina di rumah sakit yang ditunjuk
Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi penderita
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan istirahat yang cukup
Menganjurkan penderita COVID-19 untuk banyak minum air putih untuk menjaga kadar cairan tubuh


Nama:Hafidh Maulana Putra
No:13

Lebih dari 1 juta orang di seluruh dunia telah tertular virus corona kasus COVID-19, dengan jumlah kematian terbanyak masih terjadi di Italia dan Spanyol.

Menurut data John Hopkins University, tiga negara telah mencatat lebih dari 100.000 kasus virus corona, yakni Amerika Serikat (lebih dari 230 ribu kasus, Italia (lebih dari 115 ribu kasus), dan Spanyol (lebih dari 110 ribu kasus).

Sementara jumlah kematian akibat COVID-19 telah melewati 53.000 jiwa.

Tiga negara yang memiliki angka kematian tertinggi adalah Italia (hampir 14 ribu orang), Spanyol (sudah mencapai 10 ribu orang), dan Amerika Serikat (lebih dari 5 ribu orang).

Lebih dari 211 ribu orang di seluruh dunia yang sebelumnya terjangkit COVID-19 telah dinyatakan sembuh


Nama : Ramanda fk
Kelas  :x pd 2 / 30

Indonesia saat ini tengah menghadapi wabah pandemi corona. Berdasarkan data dari covid19.go.id, tercatat 514 orang positif corona, 29 orang sembuh, dan 48 orang meninggal akibat corona.

Wabah corona sangat mungkin membuat masyarakat panik. Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun rentan terkena virus corona.

Anak-anak mungkin kesulitan memahami seputar virus corona di media massa, media sosial,  TV, maupun informasi dari orang lain. Oleh karena itu, anak-anak bisa sangat rentan menjadi cemas, stres dan sedih di situasi saat ini.

Tetapi berdiskusi terbuka dengan anak-anak Anda dapat membantu mereka memahami, mengatasi, dan bahkan memberikan kontribusi positif bagi orang lain.

Berikut tips untuk menenangkan dan mengedukasi anak-anak tentang corona seperti dikutip dari Unicef Indonesia



0/Post a Comment/Comments